Dalam
buku The Innovator’s DNA Mastering the Five Skills of Discruptive Innovators
menjelaskan bahwa setiap individu mampu menjadi seorang motivator yang berhasil
jika memiliki kebiasaa kreatif, yaitu associating, questioning, observing,
networking, dan experimenting.
Association
adalah kemampuan untuk menghubungkan berbagai pertanyaan, masalah, dan ide yang
berkecamuk di dalam pikiran.
Questioning
adalah mengajukan pertanyaan gila, menantang, sekaligus provokatif.
Observing
adalah pengamat sejati, tak hanya mengamati peristiwa, tapi juga menjadi
pengamat terhadap hal-hal yang tidak eksplisit, seperti hubungan emosi
antarmanusia, ide-ide yang berkembang, dan informasi yang beredar.
Networking
adalah membangun jaringan untuk memperoleh akses ataupun menjual produknya,
inovator membangun jaringan untuk tujuan sederhana salah satunya memperkaya
pengetahuan.
Eksperimen
adalah mencoba sekaligus melihat ide-ide mereka bekerja, jika gagal mereka
mencari solusi perbaikan dengan segera.
Dalam
Implementasi Pendeketan Saintifik Kurikulum 13 terdapat proses pembelajaran yaitu
:
1.
Mengamati (Observing) Mengamati berkaitan dengan aktivitas panca indera
manusia untuk mengamati obyek belajar secara bermakna (meaningfull learning)
bisa dengan mengamati gambar animasi, menyentuh obyek tiruan model bagian tubuh
manusia, mengamati aneka jenis dedaunan dihalaman sekolah, mengamati transaksi
jual beli dikantin sekolah, mengamati aktivitas petani, polisi, tumpukan sampah
dan masih banyak lagi.
Jika
digabungkan dengan maksud dari buku diatas adalah Observasi ini dapat
mengembangkan ide-ide dari peserta didik dengan proses Observing
2.
Menanya (Questioning) kemampuan bertanya dengan baik merupakan indikasi
bahwa kemampuan verbal seseorang telah berkembang dengan baik. Karena itu,
keberanian dan kemampuan bertanya sangat penting untuk ditumbuh kembangkan.
Setiap pertamyaan, akan mendorong munculnya respon balik berupa tanggapan
verbal, baik oleh guru atau peserta didiknya.
Jika
digabungkan dengan maksud buku diatas adalah questioning ini berfungsi untuk membangkitkan rasa ingin tahu, bertanya
berfungsi untuk melatih peserta didik berargumentasi sesuai dengan
kapasitasnya, belajar menerima perbedaan pendapat, merangsang peserta didik
untuk berpikir ulang, dan sekaligus belajar bagaimana sopan santun dalam
bertanya dan merespon pertanyaan yang baik.
3.
Mencoba (Experimenting) dengan melakukan percobaan peserta didik akan
merekam kuat dalam memorinya apabila diberi kesempatan untuk melakukan, mencoba
atau mengalami.
Jika
digabungkan dengan maksud buku diatas adalah melakukan percobaan dapat membuat
peserta didik merasa senang, mereka dapat belajar sambil mengalami dan peserta
didik dapat mengembangkan ide-ide mereka, jika mereka gagal mereka akan
berusaha untuk mengulangnya kembali.
4.
Menalar (Associating) kemampuan mengelompokan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa yang kemudian memasukannya menjadi penggalan
memori. Pengalaman-pengalaman yang tersimpan di memori otak itu berelasi atau
berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.
5.
Mengkomunikasikan (Communicating) berarti mempresentasikan atau
menunjukan hasil pekerjaanya kepada publik, secara lisan dan tulisan atau
bentuk karya lain sehingga mendapat respon yang lebih luas.
Penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan proses seperti
mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan, dan
menyimpulkan.
Metode
Saintifik adalah
1. Individu
hanya belajar dan mengembangkan pikirannya apabila ia menggunakan pikirannya.
2. Dengan
melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan, siswa akan memperoleh
sensai dan kepuasan intelektual yang merupakan suatu penghargaan intrinsik.
3. satu-satunya
cara agar seseorang dapat mempelajari teknik-teknik dalam melakukan peneman
adalah ia memiliki kesempatan untuk melakukan penemuan.
4. dengan
melakukan penemuan maka akan memperkuat retensi ingatan.
Kesimpulannya
adalah k13 memakai prinsip dari buku The Innovator’s DNA Mastering the Five
Skills of Discruptive Innovators untuk membuat kurikulum 13 ini. Dalam
Praktiknya k13 sudah sangat baik untuk peserta didik karena mengajarkan
pengalaman dan lebih berpusat kepada peserta didik dan untuk Kompetensi Dasar
K3 yaitu Kognitif dan K4 Pengetahuan sudah dapat hasil yang diinginkan karena
kognitif dan pengetahuna peserta didik lebih berkembang dengan baik, karena peserta
didik mengembangkan pikirannya dengan bantuan guru sebagai fasilitator dan juga
dapat kepuasan intelektual untuk peserta didik.
Komentar
Posting Komentar