Kurikulum dari tahun 1952 sampai sekarang
A.
Kurikulum 1952
Kurikulum pada tahun
1952 sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol
dalam kurikulum ini adalah dihubungankan dengan kehidupan sehari-hari.
B. Kurikulum 1964
Kurikulum
1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan
agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD,
sehingga pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana yang meliputi
pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral.
C. Kurikulum 1968
Kurikulum
1968 yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari
Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan
kecakapan khusus. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
D.
Kurikulum 1975
Zaman
ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan
bahasan. Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan
instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan
belajar-mengajar, dan evaluasi.
E.
Kurikulum 1984 (Kurikulum CBSA)
Kurikulum
1984 ini berorientasi kepada tujuan instruksional. Didasari pengalaman belajar
kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus
benar-benar fungsional dan efektif.
F.
Kurikulum 1994
Dalam
kurikulum ini melaksanakan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam
satu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk
dapat menerima materi pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran menekankan pada
pemahaman konsep dan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.
G.
Kurikulum 2004
Dalam
Kurikulum 2004 ini lebih menekankan pada serangkaian pengalaman belajar
yang bermakna. Keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan
kebutuhannya. Tujuan yang ingin dicapai menekankan pada ketercapaian kompetensi
siswa baik secara individual maupun klasikal.
H.
Kurikulum 2006 (KTSP)
Dalam kurikulum ini lebih menekankan guru lebih diberikan kebebasan
untuk merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa
serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan karangka dasar (KD), standar
kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi dan kompetensi dasar (SKKD) setiap
mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen
Pendidikan Nasional.
I. Kurikulum 2013
Kurikulum ini bertujuan untuk mendorong peserta didik atau
siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam
penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam,
sosial, seni, dan budaya.
J. Kurikulum 2013 Revisi
Kurikulum 2013 setelah revisi ini :
1. menggunakan metode pembelajaran aktif Guru berperan menjadi
fasilitator pembelajaran yang membuat siswa menyenangi kegiatan belajar
mengajar.
2. Proses berpikir siswa tidak dibatasi, tidak hanya SMA, kini anak
SD boleh berpikir sampai tahap penciptaan, sesuai kemampuannya.
3. Penyederhanaan aspek penilaian siswa oleh guru
4. Meningkatkan hubungan Kompotensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar
(KD)
5. Penerapan teori 5 M (Mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mencipta)
6. Struktur mata pelajaran dan lama belajar di sekolah tidak
diubah.
Komentar
Posting Komentar